Manusia yang Paling Merugi Amalannya


Orang yang telah beramal tapi tidak mendapatkan fungsi apa-apa berasal dari amalannya tersebut, maka ia orang yang merugi. Dan ada orang yang paling merugi lagi, yakni orang yang tidak mendapatkan fungsi apa-apa berasal dari amalannya tapi ia tidak menyadarinya. Allah ta’ala berfirman:

“Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu berkenaan orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya didalam kehidupan dunia ini, namun mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi: 103-104).

Penjelasan Para Ulama Mari kami lihat penjelasan para ulama berkenaan siapakah mereka orang-orang yang merugi tersebut? Al Baghawi rahimahullah menjelaskan:

“Para ulama tidak serupa pendapat berkenaan siapa orang yang merugi didalam ayat ini. Ibnu Abbas dan Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan: mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagian mufassirin mengatakan: mereka adalah ruhban (pendeta Nasrani)” (Tafsir Al Bagahwi). Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

Dari Ali bin Abi Thalib, dikala ia ditanya berkenaan firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu berkenaan orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Beliau menjawab: mereka adalah orang-orang kafir berasal dari kalangan Ahlul Kitab. Awalnya mereka di atas kebenaran, lantas mereka berbuat syirik pada Rabb mereka. Dan mereka menyebabkan kebid’ahan-kebid’ahan, yang mereka jalankan bersama dengan sungguh-sungguh didalam kebatilan. Dan mereka menganggap amalan mereka itu benar. Sehingga mereka pun bersungguh-sungguh didalam kesesatan dan menganggap diri mereka di atas petunjuk. Maka sesatlah mereka didalam kehidupan dunia dan mereka mengira diri mereka sedang jalankan kebaikan” (Tafsir Ath Thabari).

Maka orang yang paling merugi amalannya adalah orang-orang yang kufur kepada Allah, diantaranya orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena mereka berbuat syirik kepada Allah tapi mereka menganggap diri mereka sedang jalankan kebaikan. Sebagaimana disebutkan didalam lanjutan ayat:

“Mereka itu orang-orang yang telah kufur pada ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan bersama dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. Al Kahfi: 105). Al Imam Al Qurthubi rahimahullah termasuk menjelaskan:

“Ibnu Abbas berkata: yang dimaksud ayat ini adalah orang-orang kafir Mekkah. Ali (bin Abi Thalib) berkata: yang dimaksud ayat ini adalah khawarij masyarakat Harura. Dalam peluang yang lain, Ali berkata: mereka adalah para pendeta yang tinggal di shuma’ah (tempat ibadah)” (Tafsir Al Qurthubi).

Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat lain berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

“Dari Abu Ath Thufail, ia berkata: Abdullah bin Al Kawwa’ menanyakan kepada Ali berkenaan firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu berkenaan orang-orang yang paling merugi perbuatannya?””. Ali menjawab: itu adalah kalian wahai masyarakat Harura’ (Khawarij)” (Tafsir Ath Thabari).

Maka keliru satu orang yang paling merugi adalah ahlul bid’ah, termasuk di dalamnya kaum Khawarij.  Karena tidak ada pelaku kebid’ahan, terkecuali ia mengira sedang jalankan kebaikan bersama dengan kebid’ahanya tersebut. Oleh sebab itu Sufyan Ats Tsauri rahimahullah sampai mengatakan:

“Kebid’ahan itu lebih dicintai oleh iblis berasal dari pada maksiat, sebab pelaku bid’ah susah bertaubat namun pelaku maksiat gampang bertaubat” (Syarhus Sunnah Al Baghawi, 1/216). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh Allah menghindar taubat berasal dari tiap tiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya”  (HR. Ath Thabrani didalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani didalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)

Dan semua orang yang amalannya batil dan tidak cocok bersama dengan sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam baik bersifat kekufuran, kesyirikan dan kebid’ahan, maka pelakunya adalah orang-orang yang merugi. Amalannya tidak diridhai oleh Allah dan tidak di terima oleh Allah. Dijelaskan Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah:


“Firman Allah [orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya didalam kehidupan dunia ini] maksudnya orang-orang yang mengamalkan amalan-amalan yang batil, tidak cocok syariat yang diridhai dan di terima oleh Allah. [sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya] maksudnya mereka berkeyakinan bahwa mereka berada di atas kebaikan dan sangat yakin amalan mereka di terima dan dicintai Allah” (Tafsir Ibnu Katsir).

https://social.technet.microsoft.com/Profile/mustafalan.com
https://social.technet.microsoft.com/Profile/runimas.com

https://a.pr-cy.ru/doapengasih.com
https://a.pr-cy.ru/mustafalan.com
https://a.pr-cy.ru/abiabiz.com

 

No comments for "Manusia yang Paling Merugi Amalannya"