Cerita Nabi Ismail dan Awal Mula Ibadah Haji


Putra Nabi Ibrahim AS, Ismail, diangkat menjadi seorang nabi dan rasul ke-8 oleh Allah SWT. Kisah Nabi Ismail AS merupakan asal mula dari ibadah haji dan kurban.

Ismail adalah anak Ibrahim dengan istrinya Siti Hajar. Saat Ismail lahir, atas perintah Allah, Ibrahim mempunyai anaknya dengan siti hajar keluar dari Palestina.

Mereka lewat padang pasir nan gersang menuju lembah berbukit yang dikenal sebagai Lembah Bakkah. Lembah itu kini merupakan kota suci, Mekkah.

Di lembah itu, Ibrahim membuat abiabiz.com tempat berteduh dengan makanan dan minuman seadanya. Ibrahim selanjutnya ulang ke Palestina sambil terus berdoa untuk keselamatan Siti Hajar dan Ismail.

Setelah berhari-hari di padang pasir, Siti Hajar https://www.abiabiz.com kehabisan makanan dan minuman untuknya serta Ismail. Ismail kecil menangis kehausan menginginkan menyusu.

Siti Hajar selanjutnya berlari ke sana ke mari mencari air untuk putranya. Dia berlari di pada dua bukit, Shafa dan Marwah. Kisah ini menjadi asal mula rukun ibadah haji yang dikenal dengan Sa'i atau berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali pada bukit Shafa dan Marwah.

Saat Siti Hajar kelelahan, dia mendengar nada yang memanggilnya untuk mempunyai Ismail ke tempat tersebut. Setibanya di tempat itu, Siti Hajar meletakkan Ismail yang sesudah itu menghentakkan kakinya. Dari hentakan kaki itu, keluar air jernih yang kini dikenal sebagai sumur Zamzam.

Lihat juga: Kisah Nabi Hud dan Angin Kencang 'Mematikan' untuk Kaum Aad
Siti Hajar meminumkan air itu kepada Ismail. Sumber air itu membuat Suku Jumhur berbondong-bondong singgah ke wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun, Lembah Bakkah berkembang menjadi tempat yang ramai penduduk.

Ismail dibesarkan oleh ibunya Siti hajar di Mekkah. Nabi Ibrahim yang tinggal di Palestina teratur abiabiz singgah ke Mekkah. Hingga Ismail menginjak umur remaja, Nabi Ibrahim mengemukakan bahwa ia mengalami mimpi buruk.

Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa Allah memerintahkannya untuk menyembelih Ismail. Ibrahim selanjutnya meminta pendapat Ismail.

"Hai anakku, memang saya lihat di di dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" kata Ibrahim. Lantas, dengan gagah berani, Ismail meminta Ayahnya untuk laksanakan perintah Allah itu.

Ilustrasi hewan kurban IduladhaIlustrasi. Kisah Nabi Ismail AS menjadi awal mula dari ibadah kurban di hari raya Iduladha

"Hai bapakku, kerjakan lah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah anda bakal mendapatiku terhitung orang-orang yang sabar," kata Ismail. abiabiz Percakapan ini terdapat di di dalam Alquran surat As-Saffat ayat 102.

Dengan penuh ketaatan, Ibrahim laksanakan perintah Allah. Ismail meminta ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan menajamkan pisau supaya tidak meronta dan kesakitan waktu disembelih. Ismail terhitung meminta supaya pakaiannya diberikan kepada Siti Hajar sebagai kenang-kenangan.

Sebelum penyembelihan, Ismail dan Ibrahim berpelukan penuh haru.

Ibrahim pun mengawali proses penyembelihan dengan menyebut nama Allah. Namun, pisau tajam yang digunakannya ternyata tak dapat menyembelih Ismail.

Ismail pun meminta ayahnya untuk menyembelihnya tanpa lihat wajahnya. Namun, senantiasa saja pisau Ibrahim tak dapat menyembelih sang anak.

Saat itu, Allah berfirman bahwa perintahnya merupakan ujian keimanan untuk Ibrahim dan Ismail. Allah selanjutnya mengirimkan seekor kambing untuk disembelih, pengganti Nabi Ismail.

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar," bunyi terjemahan surat Ash-Shaffat ayat 107.

Lihat juga: Kisah Nabi Nuh dan Umat yang Tenggelam gara-gara Banjir Besar
Peristiwa penyembelihan ini merupakan asal mula ibadah kurban yang disunahkan atau benar-benar https://www.abiabiz.com disarankan bagi orang yang dapat di hari raya Iduladha.

Saat Ismail beranjak dewasa, ia dengan ayahnya ulang mendapat perintah dari Allah untuk membangun Ka'bah di dekat sumur Zamzam. Ismail dan Ibrahim membangun Ka'bah dengan penuh doa.

Allah selanjutnya mengajarkan Nabi Ibrahim dan Ismail beribadah di Baitullah, yang sesudah itu menjadi asal mula ibadah haji yang terus dijalankan dari Umat Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad SAW.

Keteladanan berbakti kepada orang tua menjadi hikmah penting yang dapat dipelajari dari kisah Nabi Ismail AS. "Nabi Ismail adalah anak yang benar-benar berbakti pada orang tuanya. Jika menginginkan mencari figur keteladanan, lihat lah Nabi Ismail," kata pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, kepada abiabiz.com, beberapa waktu lalu.

Wahyul menyebut, Nabi Ismail tidak menghakimi atau mempertanyakan perintah Allah yang diberikan kepada orang tuanya. Ismail percaya bahwa perintah Allah adalah baik untuknya.

Ismail senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dia percaya bahwa Allah tidak meminta keburukan untuk hamba-Nya.

Atas kisah Nabi Ismail dan ketaatannya ini lah, wajib diketahui bahwa ketaatan pada Allah SWT bakal dibalas dengan tentang yang baik. "Ketaatannya dibalas oleh Allah dengan diselamatkan, tidak menjadi dikurbankan," ucap Wahyul.

http://websitebagus.wikidot.com/syukuri-hidup
http://websitebagus.wikidot.com/orangtertipu
http://websitebagus.wikidot.com/kunci-keberhasilan

https://vinhomessaigon.net/forum/profile.php?id=727960
http://forum.monferraglia.it/member.php?action=profile&uid=288953


No comments for "Cerita Nabi Ismail dan Awal Mula Ibadah Haji"